Bersama Aprilia, Honda, dan Yamaha Valentino Rossi sudah lebih dari satu kali menyabet gelar juara dunia. Kini, dengan Ducati menyimpan ambisi untuk kembali berkuasa kemudian mungkin memutuskan menyudahi kiprahnya sebagai pebalap.
Rossi hanya butuh dua musim untuk menjadi juara dunia di kelas 125cc dan 250cc bersama Aprilia. Naik ke kelas paling bergengsi dia pun juga hanya membutuhkan dua musim guna menyandang gelar juara dunia dengan menunggang Honda.
Sejak 2001 hingga 2003 dia tidak tertandingi pebalap lain bersama Honda. Pada 2004 pebalap asal Italia ini coba mencari tantangan baru bersama Yamaha. Hebatnya, ketangguhannya saat menunggangi kuda besi langsung memberikan kejayaan bagi Yamaha pada musim pertamanya. Tercatat, selama tujuh musim membela Yamaha dia mampu empat kali menjadi juara dunia.
Sekarang, kemunduran drastis seolah melenyapkan kebesaran Rossi ketika dia kembali mencoba tantangan lain bersama Ducati. Pebalap yang sebelumnya tidak pernah lebih buruk dari juara ketiga di klasemen akhir Motogp itu kini seolah ditantang untuk membuktikan bahwa dia sanggup menjadi juara dunia bersama Ducati yang terkenal sulit dijinakkan.
Pada musim pertamanya bersama pabrikan Italia tersebut The Doctor langsung dibuat pusing tujuh keliling. Rossi yang hampir selalu terlibat dalam persaingan untuk menjadi yang tercepat, pada musim 2011 mulai akrab dengan para pebalap di urutan belakang. Alhasil, untuk pertama kalinya dalam perjalanan kariernya dia tidak sekalipun menjadi juara dalam satu musim. Hal tersebut tak pelak membuatnya dikelilingi dengan berbagai kritik yang terus menghujani dan berujung kepada tudingan bahwa kehebatannya telah mencapai antiklimaks mengingat usainya sudah 32 tahun saat ini.
Rossi sendiri telah mengatakan bahwa musim 2012 mustahil dia akan mampu menjadi juara dunia. Target realistisnya adalah memecahkan masalah-masalah yang bertumpuk di motor Ducati agar dapat kembali kompetitif dengan para pebalap terdepan.
"Ini akan sulit karena gap pada 2011 cukup besar. Target kami adalah memperbaiki masalah selangkah demi selangkah dan coba mendekati Yamaha dan Honda. Untuk saat ini kami harus mulai memperbaiki semua detailnya agar bisa lebih kompetitif," ujar Rossi.
Liarnya motor Ducati sangat menantang The Doctor agar dapat menjinakkannya meski pada musim pertamanya dia kerap menunjukkan rasa frustrasinya. Dia mengungkapkan dengan berbagai cara mulai dari kata-kata yang diucapkannya hingga menggambar helmnya dengan ungkapan frustrasi di Motogp San Marino lalu.
Kendati demikian, bukan Rossi jika tak punya hasrat menjadi yang tercepat di ajang paling bergengsi balap motor dunia. Pebalap yang dikontrak produsen yang berbasis di Bologna tersebut pada 15 Agustus 2010 itu begitu terpacu guna menjinakkan kuda besi nan liar ini. Sejauh kiprah Ducati sejak kembali ke Motogp pada 2003, baru Casey Stoner yang sanggup menjinakkan motor Desmosedici GP7.
Di era 1000cc mulai musim 2012 memang belum bisa berbicara banyak tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Namun, Rossi merasa butuh tambahan dua tahun dari kontraknya yang akan berakhir pada penghujung musim ini agar dapat memberikan kejayaan lain untuk Ducati dan setelah itu kemungkinan dia menyudahi kariernya.
"Saya ingin membantu Ducati menggapai sesuatu karena kami sudah memulai sebuah proyek dan mungkin berhenti setelah itu. Tapi, setidaknya saya butuh perpanjangan kontrak selama dua tahun," tambahnya.
Berhasilkan pebalap dengan nomor kebanggaan 46 itu meluluskan ambisinya dan menjinakkan Ducati? Kita tunggu saja aksi juara dunia yang hanya butuh satu gelar lagi agar menyamai rekor pendahulunya Giacomo Agostini yang berjaya pada era 1966-1975 sebagai pebalap dengan titel juara dunia terbanyak dalam sejarah Motogp/500cc.
Dikutip dari bolanews.com
0 comments:
Posting Komentar